2021, aku memilih untuk sejenak rehat dari sosial media. Entah kapan awalnya, yang jelas aku sadar bahwa sosmed menjadi sesuatu yang begitu melekat dan tidak sehat.

Pandemi, gap year, serta tingginya ekspektasi terhadap diri sendiri, membuatku sulit menatap dunia dengan jernih. Dunia maya sesak oleh manusia dengan sejuta pencapaiannya sedangkan aku masih tak jelas sudah sejauh mana kontribusinya. Tak ada yang peduli sebenarnya, hanya aku saja yang merasa seolah terpojok karena tak kunjung membuat pencapaian berarti. Ah, betapa kerasnya aku pada diriku.

Awalnya memang berat. Hari-hari pertama aku hampa. Seminggu dua minggu kemudian aku mulai terbiasa. Aku jadi tidak menginginkannya lagi.

Dan kini ketika kenyataan mengharuskanku kembali akrab dengan sosial media, aku justru takut. Takut harus mengulang pola yang sama lagi.