No one's coming!

Semakin kesini aku semakin mengerti bahwa, pada akhirnya tak ada yang mampu menggerakkan kita selain diri kita sendiri. Nasib kita gak akan berubah kalau kitanya sendiri gak punya cukup kekuatan untuk mengubah diri kita.

Belakangan ini, aku merasa penat melihat quote-quote positif yang bertebaran di dunia maya. Terlalu sugar-quoting. Toxic. Postivity itu penting, tapi dosis quote² bijak yang didapat tanpa diimplementasi malah semakin buat diri terbebani.

Ibarat sebuah teko yang terlalu banyak menampung air, tapi tidak pernah menuangkan air yang ia dapat. Sampai akhirnya ia kewalahan dan airnya tumpah ruah tak terkendali. Merepotkan diri sendiri.

Seperti kata seseorang di Ted Talk yang aku lupa namanya, dia bilang, “ketika dewasa, kita harus mampu menjadi ibu bagi diri sendiri!”

Saat kecil, ada ibu yang selalu mendisiplinkan kita. Jam sekian harus mandi, waktunya makan ibu manggilin kita yang lagi asik main untuk makan, atau marahin kita saat kita telat bagun pagi. Ketika disekolah pun, ada sistem yang mengatur jadwal dan aktifitas sehari-hari.

Ketika dewasa, gak akan ada lagi yang mau repot-repot untuk ngurusin keseharian kita. Mau sampai kapan bergantung pada Ibu untuk melakukan tugas mendisiplinkan kita. Kita yang harusnya jadi ibu bagi diri sendiri. Harus mampu menggerakkan diri sendiri. Memaksa diri displin sebagaimana ibu yang selalu marah saat kita sembarangan meletakkan kaos kaki sepulang sekolah.

Mau ada 1000 orang yang menyemangati pun kalau kita gak mampu mendorong diri sendiri untuk bergerak, kita tetap diam ditempat.

You Might Also Like

0 comments